Sunday, September 9, 2012

Dan Di Saat Ini Gue Berpikir Atas Hal-Hal Yang Tidak Jelas


Sekarang kita ngobrolin apa yah?

Hmmmmmmmm, banyak…
Tapi gue gak tau harus mulai dari mana

Kadang ada banyak hal di kepala gue, tapi gue gak tau giamana cara menuliskannya, karena….
Well, saking banyaknya, saking pusingnya. Something happened and I have been thinking heavily ever since. Gue coba tarik napas dalem-dalem, dan coba gue urain satu persatu apa yang berkeliaran di kepala gue saat ini, gue coba biarin jari gue gerak sendiri, menyampaikan apa yang ada di kepala gue.

Here goes :

1. Gue gak pernah ngerti sama diri gue sendiri kenapa terkadang sebuah hal yang (kayanya) kecil bisa   begitu jadi besar buat gue. Bisa ngebuat gue kecewa, dan gue gue gak pernah ngerti kenapa kekecewaan ini bisa berubah menjadikanker yang menyebar dan menggerogoti perasaan gue sendiri… lama lama ngebunuh dari dalam… dan mati. Gue gak pernah mengerti bagaimana harus mensiasati ini. Gue gak pernah ngerti kenapa buat gue, what has done yah done… the damage has been done, and nothing we can do about it. Kenapa? Kenapa gue gak bisa membuat semua ini seolah gak nampak, dan jalan terus. Kenapa? Kenapa? Kenapa gue harus membuat semua hal sempurna? Mungkin ini kutukan sekaligus berkah menjadi seorang perfeksionis… atau menjadi orang yang tak pernah puas?

2. Kalau yang namanya kesempurnaan itu gak ada, dan kita terus mengejar kesempurnaan, apa gue berarti mengejar sesuatu yang tidak ada? Dan kalau yang namanya memaafkan itu berarti melupakan, bagaimana cara melupakan sesuatu yang telah kita maafkan? Bahkan jika hal tersebut tak seharusnya terjadi?

3. Gue sangat kagum bagaiman sebuah kejadian bisa terjadi. Katakanlah begini, jika seseorang menikah karena kenalan di facebook, bagaimana jika facebook tidak di ciptakan? Bagaimana jika computer tidak di ciptakan? Bagaimana jika Bill Gates pada waktu itu meneruskan kuliahnya di Harvard Law dan melupakan mimpinya untuk membuat personal computer? Maka computer (windows) tidak aka nada, facebook tidak punya wadah, dan dua orang ini tidak akan kenalan. Mereka mungkin akan menikah dengan orang lain, dan cerita hidup mereka akan completely berbeda, anak-anak yang berbeda, nasib yang berbeda.setiap elemen elemen dalam semesta ini mempertemukan kita kejalan yang kita ambil. Apa ini semua sudah diatur, atau kita membuat ilusi bahwa sesungguhnya kita bisa mengatur ini? Apakah, perpisahan juga sudah diatur rapih? Ya, itu pertanyaannya, jika pertemuan seseorang direncanakan oleh “nasib” apakah perpisahan juga seperti itu? Dan jika iya, siapa yang bisa di salahkan?

4. bagaimana kita tahu apa yang pilih itu “benar”? apakah kita tahu kita akan bahagia dengan pilihan kita. Aksi kita. Konsekuensi kita. Relativisme dalam contoh yang paling sempurna. Filsafat katanya bisa membantu kita memecahkan permasalahan permasalahan dalam hidup, tapi yang ada pertanyaan satu mengikuti pertanyaan lain. Cuih.

5. belakangan ini quote King Lear dari Shakespear terus ada di kepala : “If you prick us do we not bleed? If you tickle us do we not laugh? If you poison us do we not die? And if you wrong us shall we not revenge? If we are like you in the rest, we will resemble you in that.”

6. Lagi pingin Pocky rasa coklat. Eh lucky lebih enak. Lay’s rumput laut juga enak.

7. Butterfly effect adalah terminology yang keren banget, yang membuktikan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini terkoneksi dengan kejadian-kejadian lainnya. Sub-bagian dari Chaos Theory yang paling gue suka. Tapi, semenjak ada film Butterfly Effect, apalagi yang meranin Ashton Kutcher, ko terminology ini gak kedengeran seksi lagi yah.

8. Gue pengen punya mesin waktu.

Gue nulis apa sih?! Buset, gue bahkan gak tau gue nulis apa.
Mohon maaf telah menyampah.

Be right back. Lagi perlu mikir.

No comments:

Post a Comment